Review Materi Peran Danlap
Poseidon - HMP21023
Danlap atau Komandan Lapangan merupakan sosok penting yang dapat memimpin serta mengajak orang yang dipimpinnya dalam konteks Lapangan. Dalam hal HMP PL Komisariat, Danlap terbagi menjadi dua, yaitu Danlap HMP dan Danlap MPAK (Osjur). Keduanya kurang lebih memiliki peran yang sama yaitu memimpin warga HMP PL Komisariat di hari suatu kegiatan dilaksanakan atau bisa disebut saat di lapangan.
Danlap HMP merupakan seorang pemimpin yang memimpin seluruh warga HMP. Seorang danlap HMP harus dapat memastikan AD/ART yang menjadi landasan HMP dan anggotanya, harus dapat dijalankan dengan baik oleh seluruh warga HMP.
Sedangkan Danlap MPAK merupakan sosok pemimpin di lapangan selama keberjalanan MPAK. Seorang danlap MPAK harus bisa memastikan Visi dan Misi Ketua MPAK dapat terlaksana dan terealisasikan dengan baik karena danlap MPAK merupakan salah satu ujung tombak yang dapat berinteraksi secara langsung dengan kadernya.
Nilai memiliki arti sebagai sesuatu yang dianggap benar oleh suatu lembaga atau organisasi. Di HMP nilai terbagi menjadi dua yaitu profil dan budaya. Profil merupakan hal yang harus dipenuhi setiap Anggota HMP, pada MPAK profil diturunkan menjadi sub profil dan kembali diturunkan serta dijabarkan hingga menjadi materi dan metode yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran selama rangkaian MPAK. . Bedasarkan AD/ART profil terbagi menjadi tiga haluan yaitu AD/ART, kurikulum PWK, dan arahan badan pengurus. HMP juga memiliki asas yang menjadi landasan dari nilai-nilai HMP yaitu kemahasiswaan, keahlian, dan kekeluargaan.
Sedangkan Budaya adalah sesuatu yang dilakukan terus menerus secara turun temurun oleh warga di suatu lingkungan, tetapi dalam keberjalanannya budaya tersebut harus melalui proses berfikir untuk memastikan bahwa apakah budaya tersebut masih relevan atau tidak untuk dilakukan. Contoh dari budaya di HMP adalah sebutan "warga" bagi Anggota HMP yang merupakan eksklusifitas HMP dari himpunan lain. Contoh lainnya adalah adanya Forum Hearing dan Sosialisasi Teknis (Sostek). Kemudian contoh budaya yang sudah tidak digunakan karena sudah tidak relevan adalah kaderisasi fisik yang pernah dilakukan pada masa himpunan dilakukan secara diam diam karena illegal.
Seorang danlap harus memiliki 3 hal utama yang bisa membuat dia menjadi seorang pemimpin yang ideal.
Pertama, terdapat orang yang akan dipimpin atau digerakkan. Seorang danlap atau pemimpin harus memiliki dan mengenali sekelompok orang yang akan dia pimpin untuk dapat menentukan metode yang sesuai untuk diterapkan selama ia memimpin.
Kedua, yaitu kepercayaan dari orang yang akan dipimpin. Seorang danlap atau pemimpin harus dapat memiliki kepercayaan dari orang-orang yang dia pimpin. Tentu hal ini diperlukan agar ia dapat dengan mudah memimpin mereka, karena kepercayaan juga adalah salah satu kunci tersampaikannya komunikasi yang dijalin. Kepercayaan ini dapat dibangun melalui pencitraan dan pensosokan yang baik seperti dapat dijadikan contoh bagi orang lain. Pencitraan itu dapat dibangun ketika berinteraksi dengan orang-orang yang akan dia pimpin nanti.
Ketiga, seorang danlap atau pemimpin harus memiliki kapasitas atau kemampuan dalam menjadi seorang pemimpin. Seorang komandan yang tidak memiliki kemampuan akan menjadi seperti tong kosong yang nyaring bunyinya dan akan terbawa oleh arus dan mudah disetir. Itulah gunanya tujuan dan prinsip yang harus ia pegang teguh sebelum dan selama ia memimpin anggotanya.
Sejauh keberjalanan Sekdan, saya sendiri sudah cukup mendapatkan banyak pelajaran dan melakukan progress yang cukup baik dalam meningkatkan kemampuan diri saya, seperti bisa membantu mengomunikasikan apa yang saya dapat atau saya yakini kepada anggota lain, bisa mendapatkan kepercayaan diri dan kepercayaan sesama Ca-Danlap dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, serta tentunya mempelajari dan memperluas wawasan terkait HMP dan MPAK yang didapatkan seiring mempersiapkan keberjalanannya.
Komentar
Posting Komentar